adzan ashar sudha berkumandang. Alhamdulillah. dan aku masih depan laptop untuk menulis sedikti tentang buku satu ini
kalau baca buku karya a.fuadi, rasanya menggebu-gebu untuk menggapai mimpi. dalam hati tuh membuncah-buncah. ingin seperti yang beliau lakukan.
asli iriiiiii. iri banget. dia aja bisa. kenapa saya enggak.
novel ini banyak menginspirasiku. kata-katanya banyak menyihir. beneran dah. aku terkagum-kagum sama semua kalimat dalam novel ini.
iya yah ternyata benar. "mengubah dunia hanya dengan kata-kata"
negeri 5 menara, ranah 3 warna. sudah aku baca. sekarang tinggal rantau 1 muara, buku terakhir dan akhir semua mimpi-mimpi sang penulis. indah banget.
hmm tulis kisah ini pake bahasaku sndiri yah. capek. ternyata aku blum bisa mngungkpakan apa yg dipikrianku klo bhaasanya terlalu baku.
hmm... pengen kali yah punya jodoh yang kaya bang fuadi.. hihi. sholeh, pekerja keras, selalu berusaha, berprestasi dan bagi saya sudah sebagai motivator. waww....
menghayal tiba-tiba ad juga yang seperti itu. sholeh, kaya, tampan, pintar, trus tiba-tiba suka sama aku. bukan pacaran, tapi langsung ajak nikah. "mau ga nikah sama aku. 2 bulan lagi aku lamar" huaa,,, langsung saya terima dah. tapi siapa yah. ah, memang jodoh rahasia Allah.
awalnya aku ga berani bermimpi begitu. kupikir namannya jodoh itu pasi selevel sama pasangannya. ya klo yang kaya sama yang kaya, yang cantik sama yang ganteng, yang pintar ya sama yang pintar, yang berprstasi sama yang berprestasi, yang sholeh ya sma yang sholehah. itu hukum alam. atau ketentuan dari yang Maha Kuasa.
tapi setelah baca rantau 1 muara nya bang fuadi, aku jadi mikir, tuh buktinya bisa bang fuadi sama istrinya. padahal kan klo dibilang bang fuadi dari kampung, anak orang sederhana yang merantau ke jakarta, tapi pintar dan bekerja keras meraih mimpi-mimpinya. sedangkan istrinya yayi anak orang kaya, gaul, pintar. padahal yah kupikir itu waktu baca ranah 3 warna, yayi itu orang yang lembut, sholehah, anggun, terus dari keluarga yang biasa. eh ternyata salah persepsi.
mungkin karena mereka sama-sama pintar dan mempunyai tujuan hidup yang sama. haha ini yang jadi acuanku. pelajaran no. 13 : ternyata jodoh itu tidak harus selevel hartanya yang penting selevel pemikirannya. kalau gitu aku bisa donk punya jodoh dengan kriteria yang di atas tadi. haa senangnya.
ya Allah boleh yah saya dapat yang begitu. yang terbaik menurutMu.
intinya sekarang aku lagi memantaskan diri, untuk terus lebih baik, supaya dapat jodoh yang terbaik. Allah Maha Mendengar.
ya Allah tahun depan saya sudah menginjak usia 23. sudah mulai tua. sudah pantas untuk menikah. saya ingin menikah tahun depan ya Allah. tolong pantaskan saya untuk menikah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar