Senin, 25 Februari 2019

Tidak Ghibah? Sulitkah?

Ya...
Ghibah atau menceritakan keburukan orang lain adalah sesuatu yang menyenangkan dilakukan. Tanpa sadar para pelakunya melakukan dengan atau tanpa sadar. Semakin ke dalam semakin asyik ghibah tersebut. Di tambah dengan bumbu-bumbu yang membuat semakin nikmat.

Padahal Rasulullah saw ketika isra' mi'raj diperlihatkan perumpaan orang yang mengghibah / gosip itu sama dengan memakan bangkai saudaranya sendiri. Ketika ada daging yang bagus dia tidak mau malah memilih daging bangkai.

Sudah ada pelajaran. Terlebih yang menggosip tidak lebih baik daripada yang digosipin. Apalagi yang digosipin malah dapat pahalan. Kan rugi banget ghibah/gosip itu.

Rasulullah saw sdh mengajarkan kita untuk berprasangka baik kepada sesama. Jika kamu menemukan 1 kesalahan dari temanmu, maka pikirkanlah 70 alasan kebaikan kenapa dia melakukan itu. Jadi pikiran kita selalu diliputi dengan pikiran positif.

Tapi mengapa, itu sulit! Ya karena Surga tidak murah.

Saya sendiri jujur saja msih melakukan hal-hal seperti itu. Merasa diri ini paling baik lalu menceritakan ketidaksukaan pada seseorang dengan alasan mengungkapkan pendapat, padahal mencari pembenaran.

Seperti hari ini, pulang mengajar tahfizh, kami bertiga bersahabat mengunjungi rumah sahabat satunya yang kebetulan rumahnya dekat. Meniatkan untuk silaturrahim karena lama tdk bertemu. Singkat cerita, langsunglah pada pembahasan dengan satu visi tentang pekerjaan dan sistemnya yang tidak bagus/tidak sesuai menurut kami. Dengan semangatknya kami mencurahkan isi hati tentang ketidakpuasan dan ketidaksukaan pada oknum-oknum di lembaga tempat kami bekerja tersebut.

Sebenarnya maksud kami baik. Kami bukan mengghibah secara membabi buta. Kami hanya merasa ada yang tidak beres dengan manajemen yang perlu diluruskan untuk kebaikan dan keberlangsungan bersama. Itu saja. Kami merasa kami tidak bisa hanya diam menyaksikan ke'zhaliman' didepan mata kami. Makanya kami menceritakan yang ternyata sama apa yang ada dipikiran kami. Dengan tujuan ada prbaikan kedepannya.

Cuman, cara kami yang salah. Kami menceritakan diluar. Kami menceritakan mungkin ada niat niat lain yang berbelok seprti ingin menjatuhkan seseorang. Setan bermain. Cerita yang ditmbah-tambah seakan-akan semuanya benar apa yang diceritakan.

Harusnya ceritakan atau mengungkapkan pendapat di forum-forum yang memang disediakan.

Ahhh itulah kami. Sudah ikut tarbiyah tetapi jika menyangkut kesamaan visi maka keburukan pun tak terhindarkan.

Maafkan kami ya Allah yg masih saja tergoda melakukan hal yang sia-sia bahkan dosa.
Merasa diri paling benar padahal paling hina.

Bimbing kami terus ya Rabb, untuk menjadi insan yang bertakwa.

Selasa 26 ,Februari 2019
00.12 WITA

Minggu, 24 Februari 2019

Amanah ! Amanah ? ada apa dengan Amanah?

Mendapat amanah baru rasanya sedap sedap manis...
ini bisa dibilang naik kelas atau bagaimana?
tapi bahagia. bahagia karena amanah ini berkaitan dengan Al Qur'an. Ya, sekarang saya lagi berusaha mendekatkan diri dengan Allah lewat Al Qur'an. semoga Allah menjadikan saya sebagai Ahlul Qur'an. aamiin.

sekarang saya mendapatkan amanah sebagai musyrifah (pembimbing) atau ketuanya  tahfizh di sekolah saya. senang sekaligus beban. karena jika tidak baik dalam menjalankan amanah ini, maka tanggung jawabnya berat bu...

ini sudah berjalan dari awal januari sampai sekarang.  jadi sekitar hampir 2 bulan.

Alhamdulillah dengan amanah ini bisa terus berinteraksi dengan AL Qur'an. ya Saya bercita-cita menjadi hafizhah. tolong aminkan.

bagaimana sih menyikapi amanah?

jika tidak menjalankan amanah dengan baik, maka apakah bisa dibilang sebagai orang munafik? kan ada haditsnya kan. salah satu ciri orang munafik adalah jika diberi amanat, dia berkhianat.

serem eh.

jadi jika tidak sanggup dalam amanah itu, lepaskan. agar tidak dimintai pertanggungjawaban diakhirat kelak.

lain kali akan kuceritakan tentang pengalamanku menghafal Al Qur'an.

ini bukan sombong, hanya ingin menuliskan jejak-jejaknya saja. semoga ada kebaikan yang bisa diambil. dan tebarkanlah...

semoga jadi amal jariyah. aamiin.

24 Februari 2019
22.27 wita